PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PENILAIAN BAHAYA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur)
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat dengan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.
Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah, interpretasi data berbasis raster yaitu citra satelit penginderaan jauh dan dilakukan skoring dengan metode bahaya kebakaran oleh (Ozeklan, 2009) dengan pemanfaatan rumus aritmatika data raster berbasis piksel dengan tool raster calculator dalam perangkat SIG untuk perhitungan algoritma bahaya kebakaran. Data yang digunakan citra satelit Landsat OLI8 resolusi 30 m perekaman tahun 2016, citra radar SRTM resolusi 30 m, data jaringan jalan.
Hasil penelitian ini ditemukan yaitu, bahaya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat terdiri atas tiga kelas bahaya, yaitu bahaya sedang, bahaya rendah dan bahaya sangat rendah. Dengan luasan area bahaya sedang 241,02 Ha, bahaya rendah 1984,77 Ha dan bahaya sangat rendah 1412,02 Ha, maka dari itu dilokasi penelitian tingkat bahaya kebakaran hutan dan lahan yang mendominasi adalah bahaya sangat rendah dari penilaian sesuai indikator penelitian. Hasil ini menujukkan bahwa secara fisik alamiah lokasi penelitian tidak memiliki bahaya sangat tinggi, hanya berbahaya sedang, rendah dan sangat rendah.Indikator yang sangat berperan pada lokasi penelitian adalah indikator jaringan jalan.Karena pada hasil penelitian bahaya kebakaran memvisualisasikan kondisi bahaya sedang yang mengikuti kondisi jaringan jalan dan skor jaringan jalan memiliki skor tertinggi.