PEMETAAN TITIK KUMPUL SAMPAH LAUT DI KOTA PARIAMAN

Main Article Content

Lailatur Rahmi Azhari Syarief

Abstract

Indonesia menjadi negara nomor 2 penghasil sampah laut di dunia. Timbunan sampah plastik diperkirakan mencapai 24.500 ton per hari atau setara dengan 8,96 juta ton per tahun. Kurang lebih 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah itu, hampir 95 persen menjadi sampah. Kondisi ini sangat berbahaya, karena sampah plastik butuh ratusan tahun untuk terurai ke lingkungan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.Begitu juga di Kota Pariman yang sampah lautnya tersebar sepanjang pesisir pantai di kota pariaman. Tumpukan sampah yang ada akan hanyut terbawa ke laut.  Jumlah limbah ini semakin lama semakin besar, dan hingga sekarang belum diketahui pasti dampak lingkungannya secara jangka panjang, selain dampak estetikanya yang sudah jelas merugikan, sehingga menambah volume sampah laut di kota pariaman dan provinsi sumatera barat. Metode untuk pemetaan titik kumpul adalah metode teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1) Terdapat 6 objek wisata sumber sampah atau sumber penghasil sampah, laut di kota pariaman. 2) Dominasi sampah yang ada di kota pariaman adalah sampah organik dengan presentase mencapai 79,705%, sedangkan anorganik mencapai 20,295%.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles