ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN DALAM RANGKA PEMEKARAN WILAYAH ADMINISTRASI, DALAM PEMBANGUNAN IBU KOTA KABUPATEN BOGOR BARAT
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstrak
Bencana merupakan suatu peristiwa yang dapat membahayakan dan mengganggu kehidupan manusia. Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam dan non alam, maupun yang disebabkan dengan sengaja oleh manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan alam dan lingkungan, serta dampak psikologis terhadap korban bencana. Bencana alam sendiri merupakan suatu ancaman bagi masyarakat. Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, sebagai ibu kota calon daerah otonom baru Kabupaten Bogor Barat, telah memicu pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah menjadi sangat cepat. Melihat potensi dan sumber daya yang dimiliki dan dinilai menjadi wilayah yang strategis karena berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengembangan wilayah harus memperhatikan kelestarian fungsi dan kemampuannya agar kegiatan pembangunan tidak menjadi pemicu terjadinya bencana, dan lokasi pembangunan harus berada di wilayah yang aman dari bencana. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan kondisi geologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi potensi terjadinya tanah longsor, serta membuat peta zona kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan metode penilaian parameter, dimana parameter yang dibutuhkan adalah parameter geologi, jenis tanah, curah hujan, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng. Zonasi risiko bencana ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat dan pemerintah kota Bogor untuk mitigasi bencana dan meningkatkan kewaspadaan terkait zona kerentanan gerakan tanah.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
Referensi
Badan Informasi Geospasial. (2018). Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan Peta Kontur. Jakarta.
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, (1999). Peta Rupabumi Digital Indonesia. Skala 1:25000, Edisi 1-1999, Lembar 1209-133, Daerah Cigudeg.
Bemmelen, van, R.W., (1949). The Geology of Indonesia. Martinus Nyhoff, The Haque, Nederland.
Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. (2013). Peraturan Kementerian Kehutanan Tahun 2013 Tentang Penyusunan Data Spasial Daerah Resapan: Jakarta.
Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional. 2021. Buletin Penataan Ruang “Transformasi Digital Tata Ruang”.
Efendi, A., C., Kusnama, & Hermanto. (1998). Peta Geologi Lembar Bogor, Jawa, Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Environmental Geology. (1975). (Edited by) Betz, F.Jr, V.25.
Environmental Geology. (1981). Coates, D.R
Pangestu, Fajriansyah Herawan. Analisis zonasi dan arah kerentanan gerakan tanah pada daerah Leuwibatu dan sekitarnya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Highland and Bobrowsky. (2008). The Landslide Handbook-A Guide to Understanding Landslides. U.S. Department of the Interior U.S. Geological Survey. Canada.
Pencemaran Air (PP 20/1990). Peran Geologi Dalam Pengembangan Wilayah dan Kota (Sampurno, 2001)
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2007 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Analisis Fisik dan Lingkungan,Ekonomi Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Tata Ruang.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang: Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Puslit Tanah, (2004). Klasifikasi Intersitas Curah Hujan. Puslit Tanah, Bogor.
Sujatmiko and Santosa, S. 1992. Geologi Lembar Leuwidamar, skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Sukardi, T. (2003). Peta Geologi Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu, Jawa, Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Tarigan, R. (2004). Perencanaan Pembangunan Wilayah 1st ed. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang : Penataan Ruang.
Zakaria, Z. Dipatunggoro, Haryanto, Tri, Edi. (2007). Karakteristik tanah lempung lapu.
Zai, V. R. (2017). Analisis Pengembangan Wilayah dengan Pendekatan Sektoral dan Regional di Kabupaten Bogor. Seminar Nasional Geomatika (p. 185). Cibinong: Badan Informasi Geospasial.
Zakaria. Zufialdi. (2009). Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Bandung: Laboratorium Geologi Teknik Universitas Padjadjaran.