PELAYANAN SANITASI KABUPATEN-KABUPATEN DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Main Article Content

Azwirda Aziz

Abstract

Menurut World Health Organisation (WHO), tahun 2017 Indonesia menempati peringkat ketiga negara yang memiliki sanitasi terburuk/tidak di bawah  India dan Tiongkok. Penelitian   ini  bertujuan   untuk  mengetahui tingkat pelayanan sanitasi  kabupaten di Sumatera Barat dan mengetahui kecenderungan pelayanan sanitasi  dengan IPM kabupaten di Sumatera Barat.  Data diperoleh dari Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum [Satker PKPAM ] Sumatera Barat 2016 dan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota [SSK] Sumatera Barat 2016 serta Badan Pusat Statistik [BPS] 2018. Metoda analisis data mengunakan deskriptif kuantitatif, sidik gerombol (cluster analisis) dan korelasi Pearson.  Hasil analisis data menunjukan  lima kabupaten memiliki persentase kepala keluarga yang mendapat akses air minum aman dibawah rata-rata kabupaten (71.04%), enam kabupaten memiliki persentase kepala keluarga yang buang air besar sembarangan (BABS) di atas rata-rata kabupaten (42.52%), tiga  kabupaten memiliki persentase kepala keluarga mendapat pelayanan sampah di atas rata-rata kabupaten (5.63 %), Analysis cluster menghasilkan 3 kelompok kabupaten. Hanya korelasi antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan persentase kepala keluarga yang mendapat akses air minum aman, dengan persentase area beresiko sangat tinggi drainase, dan area beresiko tinggi drainase yang signifikan masing –masing sebesar 0.707, -559 dan -0.614.


 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles