ANALISIS PENGARUH KETERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK INDUSTRI MEBEL TERHADAP KONDISI EKONOMI DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KAHURIPAN KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA ANALISIS PENGARUH KETERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK INDUSTRI MEBEL TERHADAP KONDISI EKONOMI DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KAHURIPAN KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstrak
Kayu merupakan komoditas utama dalam usaha untuk memajukan sektor ekonomi. Banyak bidang ekonomi yang mengandalkan kayu sebagai bahan pokok utama untuk produksi. Namun seiring berjalannya waktu, pohon sebagai sumber dari kayu itu sendiri mulai berkurang serta persebarannya sudah semakin meluas. Hutan sebagai area untuk penanam pohon mulai berkurang karena pemanfaatannya dan adanya perubuhan alih fungsi lahan. Industri mebel adalah bukti betapa berpengaruhnya ketersedian bahan baku kayu sebagai komoditas utama untuk produksi. Tidak bisa dipungkuri walau inovasi terus ada ketika industri logam,seng,pipa sudah mulai masuk ke dunia mebel. Tapi kebutuhan kayu terhadap industri mebel tidak sepenuhnya tergusur begitu saja. Justru ini menyebabkan adanya persaingan yang cukup sengit yang terjadi antara industri mebel berbahan kayu dan logam. Fokus utama pada penelitian kualitatif kali ini terkait pengaruh ketersedian bahan baku kayu terhadap ekonomi dan lingkungan di Jl. Noenoeng Tisnasaputra No.5, Kahuripan, Kec. Tawang, Kota. Tasikmalaya, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan daerah sindanggalih. ketersedian bahan baku kayu menjadi sangat penting karena banyak penduduk sindangggalih bekerja pada sektor mebel ini, ada yang menjadi pemilik usaha dan ada yang bekerja kepada orang pemilik usaha mebel itu sendiri. Hal ini menjadikan pengaruhnya juga sangat besar terhadap sektor ekonomi masyarakatnya. Dominannya usaha mebel sebagai mata pencaharian masyarakat di kp.sindanggalih membentuk sebuah persaingan bisnis. Dengan adanya pengaruh yang cukup luas terhadap terhadap ekonomi dan lingkungan masyarakat sindanggalih maka ketersediaan terhadap bahan baku kayu harus tetap ada,terjaga, dan bisa berkelanjutan. Adanya Upaya dari proses pelestarian hutan sebagai sumber utama industri menjadi sangat krusial, ketika hutan yang terjaga kelestarian habitatnya perlahan tegerus karena adanya alih fungsi, atau tidak menanam kembali apa yang sudah ditebang , industri mebel kayu ikut terancam bahkan akan ada efek domino terhadap ekonomi dan lingkungan. Keterampilan dalam proses pengolahan kayu tentunya harus dikuasai agar dalam pemanfaatnya bisa maksimal. Banyaknya bisnis mebel yang berdekatan menjadikan adanya persaingan terhadap proses penjualan, para pelaku usaha ini harus senantiasa ber inovasi mengikuti perkmbangan jaman. Oleh karena itu perlu adanya cara dan upaya bagaimana agar ada keberlangsungan yang sinergis antara hutan, lingkungan, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Kata kunci: industri mebel, persaingan usaha,persebaran kayu
##plugins.generic.usageStats.downloads##
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
Referensi
Desa, D. I., & Kota, N. (2022). Jurnal maneksi vol 11, no. 2, desember 2022. 11(2), 553–561.
Eko, D., Purnomo, H., Sunardiansyah, Y. A., & Fariza, A. N. (2020). PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO DALAM MEMBANTU PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU PADA INDUSTRI FURNITUR. 5(2).
Investasi, P. N., Upah, N., Produksi, D. A. N. N., Penyerapan, T., Kerja, T., Industri, P., Di, M., & Putra, R. E. (2012). Pengaruh Nilai Investasi, Nilai Upah, Dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Mebel Di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. Economics Development Analysis Journal, 1(2). https://doi.org/10.15294/edaj.v1i2.484
Issn, E., Produksi, I., Pemasaran, D. A. N., Muda, K., Bangunan, P. T., Teknik, F., Padang, U. N., Negara, A., Sosial, F. I., & Padang, U. N. (n.d.). FURNITURE DALAM INDUSTRI MEBEL. 6(3).
Kamsori, E., Pendidikan, J., & Fpips, S. (n.d.). Pengembangan industri mebel sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi berprestasi masyarakat paseh kebupaten sumedang.
Katiandagho, M., & Lolowang, T. (2014). Jurnal Ilmiah, oktober 2014.
Kewirausahaan, A. K., Kewirausahaan, O., & Isa, M. (2011). Analisis kompetensi kewirausahaan, orientasi kewirausahaan, dan kinerja industri mebel. 15(3), 159–168.
Lestari, D., Putri, P., & Surya, C. L. (2020). Analisis Perencanaan Persediaan Untuk Meningkatkan Pengendalian Biaya Produksi Pada Mebel Tenang Jaya. 7(1), 48–53.
Nasir, A. (2017). Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran Industri Mebel Di Kabupaten Pasuruan. Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi, 5(1), 20. https://doi.org/10.33366/ref.v5i1.559
Supit, T., Jan, A. H., Sam, U., & Manado, R. (n.d.). Analisis persediaan bahan baku pada industri mebel di desa leilem. 3(1), 1230–1241.