PERMODELAN DAMPAK BENCANA TSUNAMI DI KOTA PADANG, PROVINSI SUMATERA BARAT PERMODELAN DAMPAK BENCANA TSUNAMI DI KOTA PADANG, PROVINSI SUMATERA BARAT
Main Article Content
Abstract
Bencana tsunami berpotensi menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa dan kerugian materi yang sangat besar, terutama pada daerah padat penduduk yang terletak pada pesisir pantai seperti Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Karena itu penelitian tentang permodelan kerusakan dan dampak bencana tsunami sangat dibutuhkan sebagai referensi oleh pemerintah dalam pembuatan dan pengambilan keputusan sebuah kebijakan yang berkaitan dengan tata ruang.
Pada penelitian ini, bencana tsunami di Kota Padang dimodelkan dengan 3 ketinggian kenaikan air laut di garis pantai. Kemudian dihitung penurunan ketinggian air yang terhalang oleh penggunaan lahan. Untuk mengetahui wilayah terpapar digunakan analisis Cost-Distance. Indikator kerusakan yang dihitung adalah jumlah bangunan, luas sektor pertanian dan jumlah penduduk terdampak.
Hasil dari setiap permodelan menghasilkan dampak yang berbeda. Permodelan kenaikan air 5 meter menunjukan wilayah terdampak 390,13 hektar, bangunan sebanyak 1.259 unit, pertanian seluas 67,08 hektar dan penduduk terdampak sebanyak 3.637 jiwa. Permodelan kenaikan air 11 meter menunjukan wilayah terdampak seluas 8.447,85 hektar, bangunan sebanyak 61.091 unit, pertanian seluas 3.583,75 hektar dan penduduk terdampak sebanyak 324.579 jiwa. Permodelan kenaikan air 15 meter menunjukan wilayah terdampak seluas 11.543,49 hektar, bangunan sebanyak 98.809 unit, pertanian seluas 4.920,88 hektar dan penduduk terdampak sebanyak 579.432 jiwa.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.